Minggu, 06 Desember 2009

Ujub Doa

Ada berbagai macam cara untuk memohon sesuatu pada Yang Kuasa,
salah satunya dengan ujub doa alias intensi doa waktu misa..
Pada saat intensi misa, Romo (pastur) akan membacakan wujud doa yang hendak dimintakan
oleh para umat, dan yang akan di-amini oleh seluruh umat yang hadir di Gereja saat itu.
Setiap akhir ujub doa yang dibacakan Romo akan diiringi dengan ucapan serentak dari umat:
"Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan...."

Begitu seterusnya hingga seluruh ujub doa dibacakan.

Ujub doa yang dimintakan bisa bermacam-macam, biasanya antara lain:
* memohon kesembuhan maupun ucapan syukur atas kesembuhan
* memohon rezeki dan kemakmuran
* memohon kelancaran dalam kelahiran
* mendoakan arwah sanak saudara yang sedang berada di api pencucian
* mengucap syukur atas terkabulnya doa melalui "Tiga Kali Salam Maria"
* mengucap syukur atas ulang tahun, pernikahan maupun kelahiran

Namun akhir-akhir ini, gw merasa ujub doa mulai melenceng dari makna yang sesungguhnya.
Doa yang dimintakan mulai nggak normal dari yang biasanya, semisal:
* mohon kelancaran dalam renovasi rumah
(well, yah ini masi agak wajar sih, tapi menurut gw, doa kayak ini cukup didoain di dalam keluarga masing2 aja, ndak perlu seluruh umat yang hadir turut mendoakan)
* mohon kesuksesan untuk pembukaan PT Bla Bla Bla (disebutin merk dagang pula)
* mohon agar anaknya diberikan jodoh yang tepat (untung ga disebutin juga nama anaknya, jangan2 ini doa emak gua lagi....OMG! hehe, ga lha, emak gw ga gitu2 amet...)

Dan yang paling pamungkas banget nih....
intensi doa yang baru aja tadi sore gw denger dan bikin gw dan adek gw terkaget2, saling pandang seketika dan ga berkedip selama kurang lebih 15 detik...

" Mohon agar anak kami Samuel diberi pencerahan agar mau menerima pendekatan dari Margareth"

Ya ampuuun....ini ujub doa kok aneh banget, so silly aja gituh
(maaph Tuhan, tapi saia bener2 ga ngerti, kenapa juga musti didoain dalam intensi doa)
Bahkan sampe nama anaknya disebut2 pula...
what the meaning of the maksud?
Sebegitu ngebet-nya kah si Margareth or sebegitu cinta matinya kah dia sama Samuel?
or sebegitu "batu" nya kah si Samuel sampe si Margareth ga dipeduliin?
dan menurut gw yang paling aneh adalah orang yang masukin itu sebagai intensi misa..
apakah orangtuanya sebegitu pengennya agar anaknya berbagi kasih sama Margareth..

Saking bingungnya gw saat itu dengan berbagai pikiran dan dugaan yang berseliweran,
gw sampe ga sempet jawab "Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan..."
Bukannya gw ga mau nge-doain agar hubungan Samuel dan Margareth lancar, tapieee...otak gw masih konslet dan gak mengira bahwa hal kayak beginian bakal dibacain dalam intensi doa.
Kadang gw mikir, apakah semua intensi doa musti dibacain?
Apakah sebelumnya nggak ada yang men-sortir intensi doa mana saja yang layak dibacakan?
Karena makin lama makin aneh2 wae doanya, gw merasa ga khusyuk aja jadinya.

OOps, gw sedikit merasa bersalah nulis post ini, semoga ga ada yang tahu dimana letak gereja yang gw hadiri sore ini, coz gawat kalo gara2 ini nanti gw diamuk massa...

Tapi beneran dhe Tuhan,
kalau Dikau mendengar doa itu, apakah kau juga akan tertawa?
or minimal tersenyum simpul?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar